UKURAN TENDENSI SENTRAL (CENTRAL TENDENCY MEASUREMENT)
Beberapa macam ukuran statistik digunakan untuk
meringkaskan dan menjelaskan data. Sebagai suatu ukuran, statistik itu
mendefinisikan, dalam pengertian tertentu, pusat segugus data dan oleh
karena itu disebut ukuran lokasi pusat atau ukuran kecenderungan memusat
atau ukuran pemusatan. Yang lain mengukur keragaman. Secara bersama,
kedua ukuran statistik itu sangat berguna dalam menjelaskan sebaran
pengamatan yang menyusun data kita.(Ronald E. Walpole).
Sembarang ukuran yang
menunjukkan pusat segugus data, yang telah diurutkan dari yang terkecil
sampai terbesar atau sebaliknya dari terbesar sampai terkecil, disebut Ukuran Lokasi Pusat atau Ukuran Pemusatan.
Ukuran pemusatan yang paling banyak digunakan adalah Mean, Median, dan Modus.
1) Mean (Nilai rata-rata)
Adalah merupakan salah satu
ukuran untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan singkat tentang
sekumpulan data, dimana nilai rata-rata dibagi menjadi 4 yaitu:
a) Nilai Rata-rata Hitung
Adalah Nilai rata-rata yang banyak digunakan untuk
membandingkan nilai dari suatu kelompok data dengan kelompok data yang
lain. Nilai rata-rata hitung di bagi 2 yaitu:
- Nilai Rata-rata Hitung Data Tunggal
Jika terdapat n buah data yang terdiri dari
x1, x2, x3, … xn,
Rata-rata hitung data tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut.
Ket:
n = banyak data
Σxi = jumlah data (jumlah data ke-1 sampai dengan data ke-n)
Contoh 1 :
Nilai ulangan matematika 5 siswa kelas
X Akuntansi adalah 8, 5, 7, 10, dan 5. Rata-rata hitung nilai siswa
tersebut adalah ….
= 35/5 = 7
Contoh 2:
Diketahui:
= 740/10 = 74
- Nilai Rata-rata Hitung Data Kelompok
Menentukan rata-rata hitung data
berkelompok akan lebih mudah apabila data disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
Rata-rata hitung data tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:
Ket:
xi = Titik tengah
= ½ . (batas bawah + batas atas)
ci = Kode titik tengah
I = Interval kelas = Panjang kelas
x0 = Titik tengah pada frekuensi terbesar
Contoh 1:
Diketahui:
Contoh 2:
Diketahui:
Contoh 3:
Diketahui:
Jawab :
b) Nilai Rata-Rata Ukur
Adalah Nilai rata-rata untuk nilai yang memiliki
kisaran yang besar. Dalam masalah bisnis dan ekonomi seringkali
diperlukan data untuk mengetahui rata-rata persentasi tingkat perubahan
sepanjang waktu.
Rata-rata hitung data tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut.
- Rata-rata Ukur Data Tunggal
Contoh 1:
Hitunglah rata-rata ukur dari data berikut ini :
10 ; 15 ; 16 ; 25
Jawab:
Atau
U = 15,6508
Contoh 2:
Wilayah Metropolitan diharapkan akan memperlihatkan laju kenaikan jumlah lapangan kerja yang tinggi antara tahun 2001 dan 2002. Jumlah lapangan kerja diharapkan meningkat dari 5.164.900 jiwa menjadi 6.286.800 jiwa berapa rata-rata ukur laju pertumbuhan kenaikkan tahunan yang diharapkan?
Jawab:
Diketahui : X1 = 5.164.900, X2 = 6.286.800, n = 2
Log U = ½ (Log X1 +Log X2)
= ½ (Log 5164900 + Log 6286800)
= ½ (6.713 + 6.798)
= 6.7555
U = Antilog 6.7555 = 5695082.2
- Rata-rata Ukur Data Kelompok
Contoh:
Diketahui:
Jawab:
U = 1,0404
Atau
U = 1,0372
c) Nilai Rata-Rata Harmonis
Adalah Nilai yang diperoleh dengan jalan membagi (n) dengan jumlah kebalikan dari masing-masing (X). Dipergunakan untuk nilai yang harganya setiap saat selalu berubah & ditujukan pada data yang tidak dikelompokkan.
Rata-rata hitung data tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut.
Atau
Contoh 1:
Jarak kota S ke kota M = 90 km. Seseorang dengan
kendaraan berangkat dari kota S ke kota M dengan kecepatan 45 km/jam,
kemudian kembali dari M ke S dengan kecepatan 60 km/jam. Hitunglah
kecepatan rata-rata kendaraan orang tersebut.
Jawab:
Rata-rata Harmonis (H)
Berangkat = [90 km]/[45 km/jam] = 2 jam
Kembali = [90 km]/[60 km/jam] = 1,5 jam
Jadi, totalnya 3,5 jam
Contoh 2:
Seorang Pedagang Kaos di Bandung memperoleh hasil penjualan Rp 2.000.000/Minggu dengan rincian sebagai berikut :
Minggu 1 : Terjual 100 Kaos seharga Rp. 20.000/Kaos
Minggu 2 : Terjual 80 Kaos seharga Rp. 25.000/Kaos
Minggu 3 : Terjual 40 Kaos seharga Rp. 50.000/Kaos
Minggu 4 : Terjual 50 Kaos Seharga Rp. 40.000/Kaos
Berapakah Harga rata-rata kaos tersebut per-Kaosnya?
Jawab:
Jadi, rata-rata harmonis harga per kaos = Rp.29629.63
d) Nilai Rata-Rata Tertimbang
Banyak digunakan dalam dunia pendidikan dan suatu persoalan, masing-masing nilai mempunyai bobot atau timbangan tertentu.
Misalnya X1 dengan timbangan W1, X2 dengan timbangan W2 dan seterusnya sampai Xn, dengan timbangan Wn.
Contoh:
Seorang Mahasiswa dari jurusan Managemen U-Binus,
Mengikuti ujian untuk mata kuliah Ekonomi Mikro(4sks), Metode
Kuantitatif Bisnis (4sks), Statistik Ekonomi I (2sks), Ekonomi
Manajerial (4sks). Dari 4 mata kuliah yang diambil diperoleh nilai
akhirnya adalah:
Ekonomi Mikro : 80
Metode Kuantitatif Bisnis : 88
Statistik Ekonomi I : 78
Ekonomi Manajerial : 90
Hitunglah rata-rata hasil ujian dari mahasiswa tersebut?
Diketahui: X1 = 80, X2 = 88, X3 = 78, X4 = 90
W1 = 4, W2 = 4, W3 = 2, W4 = 4
Jawab:
Jadi, rata-rata ujian nilai mahasiswa tersebut = 84.67
2) Median (Nilai Tengah)
Adalah Segugus data yang telah diurutkan dari yang
terkecil sampai terbesar atau terbesar sampai terkecil adalah pengamatan
yang tepat di tengah-tengah bila banyaknya pengamatan itu ganjil, atau
rata-rata kedua pengamatan yang di tengah bila banyaknya pengamatan
genap.
Ket:
Li = batas tepi kelas median
n = jumlah data
Σfi = jumlah sebelum kelas median
fm = frekuensi kelas median
C = Interval kelas
a) Menentukan Median dari data yang dikelompokkan
Contoh:
Diketahui,
Jawab:
- Nilai median terletak pada data ke 30, yaitu di kelas yang ke III
- Data ke 30 terletak pada urutan ke 15 pada kelas yang ke III
- Nilai ke 15 tidak diketahui maka dicari dengan interpolasi
Jadi, Median = 0,7315 + (15/20).(0,004) = 0,7345
b) Menentukan Median Dengan Cara Grafis
- Dengan menggunakan Ogive
Contoh:
Diketahui:
Jawab:
PT : PQ = ST : QR
PT : 0,004 = (50-25) : (58,33 -25)
PT : 0,004 = 25 : 28,33
PT = (25 x 0,004) / 28,33 = 0,003
- Dengan menggunakan Histogram
Misalkan diketahui:
Untuk mengetahui median dengan menggunakan Histogram, maka dirumuskan:
Ket:
LCB = Lower Class Boundaries (batas tepi bawah)
L = Luas total seluruh histogram
Σfi = Total frekuensi sebelum luasan histogramdimana median terletak
C = Interval
Fm = frekuensi kelas median
3) Mode (Modus)
Mode(modus) adalah data
yang paling sering muncul atau terjadi. Untuk menentukan modus, pertama
susun data dalam urutan meningkat atau sebaliknya, kemudian hitung
frekuensinya. Nilai yang frekuensinya paling besar (sering muncul)
adalah modus. Modus digunakan baik untuk tipe data numerik atau pun data kategoris. Modus tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem.
a) Menentukan mode data yang tidak dikelompokkan dan data yang dikelompokkan
Untuk menentukan mode data yang tidak dikelompokkan dan data yang dikelompokkan, maka dapat di rumuskan:
Ket:
Li = Batas tepi bawah kelas mode
Δ1 = Selisih antara frekuensi didalam kelas mode dengan frekuensi kelas yang mendahuluinya.
Δ2 = Selisih antara frekuensi kelas mode dengan frekuensi dari kelas berikutnya.
C = Interval Kelas.
b) Menentukan mode dengan cara grafik
Misalkan didalam soal diketahui,
Jawab:
OS1 + S1T1 = 0,7315 + S1T1
S1T1 = UT
UT : TV = PS : QR
UT : TV = (20-10) : (20-14) = 10 : 6
UT + TV = Interval = 0,004
UT = (10/16) x 0,004 = 0,0025
Mode = 0,7135 + 0,0025 = 0,7340
Daftar Pustaka:
- zaneta9bp2.blogspot.com/p/tendensi-sentral.html
- repositorybinus.ac.id/content/J0204/102448127.ppt
- statis.files.wordpress.com/2009/ukuran-pemusatan-data
- pengantarstatistika.Edisike-3.Ronald E.Walpole
- web.unair.ac.id/admin/file/f_20025_5e.ppt
- dapat juga dilihat disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar